March 17, 2021
Tahun 2020 adalah tahun yang mengejutkan dan berat bagi semua orang. Dua bulan pertama kita menjalani hari-hari seperti biasa, masih beraktivitas di luar rumah, bertemu dengan rekan-rekan, dan menyusun rencana liburan. Namun sejak awal Maret 2020, hidup kita berubah drastis. Hampir semua aktivitas dialihkan menjadi aktivitas yang dilakukan dari rumah, membatasi bertemu dengan orang lain, dan rencana liburan pun otomatis tertunda sampai waktu yang tidak ditentukan.
Selain individu yang dipaksa untuk beradaptasi dengan cepat dengan kondisi baru, industri dan perusahaan juga dituntut untuk segera beradaptasi dengan kondisi agar bertahan menghadapi pandemi. Di penghujung 2019, Bank Dunia memprediksi ekonomi Indonesia akan bertumbuh sebesar 5.1%. Pada nyatanya, minus 2.2%. Industri properti pun cenderung lesu di 2020, walaupun masih banyak peminatnya, tapi tetap ada penurunan yang signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Setelah beberapa bulan berlalu, dengan perlahan tapi pasti, individu dan industri mulai menyiasati dan beradaptasi dengan new normal dan perekonomian mulai bangkit. Pemerintah pun memberikan berbagai stimulus untuk membangkitkan perekonomian yang sempat lesu. Baru-baru ini, Menteri Keuangan RI memberikan stimulus khusus untuk sektor properti dengan membebaskan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk tipe hunian dengan rentang harga tertentu hingga 31 Agustus 2021. Bank-bank kemudian mendukung stimulus ini dengan mengadakan program uang muka (D own Payment atau kerap disebut DP) 0%. Para pengembang juga menyambut baik dengan memberikan berbagai promosi. Agung Podomoro Group, salah satu pengembang terdepan di Indonesia dengan sepak terjang lebih dari 40 tahun, mengadakan program SPE3CTACULAR BONUS, di mana diskon yang diberikan sampai dengan 30% untuk proyek-proyeknya.
Sekarang hampir semua kita lakukan dari rumah atau daerah sekitar rumah, maka kelengkapan fasilitas dan kenyamanan hunian menjadi prioritas utama dalam menentukan hunian. Kenyamanan dapat didukung dengan fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh developer properti, baik fasilitas internal atau eksternal. Grand Madison yang merupakan bagian dari superblok Podomoro City memiliki fasilitas dan aksesibilitas terbaik di Jakarta Barat. Selain dilengkapi dengan perangkat rumah pintar (s mart home system) , Grand Madison juga memiliki sky garden, infinity pool, taman bermain anak, dan bangunan yang digolongkan sebagai green building. Melalui lebih dari 1,000 unit apartemen, hotel, tiga pusat perbelanjaan, hingga pusat kuliner menjadikan Borneo Bay City kawasan yang sangat diminati di Balikpapan. Borneo Bay City hanya berjarak 20 menit dari ibu kota baru Indonesia dan memiliki akses cepat menuju Bandara Sepinggan Balikpapan.
Di samping kenyamanan, Anda tentunya tetap ingin memiliki gaya hidup yang trendi dan elegan, walaupun menjalani aktivitas dari rumah. Gaya hidup yang trendi dan elegan tidak berarti Anda harus merogoh kocek yang dalam. Kota Podomoro Tenjo, dengan harga mulai dari Rp 200 jutaan memiliki fasilitas yang lengkap, bioskop pribadi (p rivate cinema) dan bowling alley menjadi bagian dari clubhouse Kota Podomoro Tenjo. Sementara Podomoro Park di Bandung menawarkan konsep one-stop living akan terintegrasi dengan pusat perbelanjaan Living Plaza Shopping Center. Menempati lahan sekitar 130 hektar, Podomoro Park dilengkapi dengan danau buatan sepanjang 1 km serta pepohonan rindang menghiasi setiap jalan. Podomoro Park ditujukan untuk para kaum milenial yang ingin membeli hunian pertamanya, maka itu Podomoro Park memiliki harga dan cicilan yang sangat terjangkau.
Melalui stimulus dan promosi yang ditawarkan oleh pemerintah, bank, dan developer properti, maka sepertinya sekarang adalah saat yang tepat untuk berinvestasi di properti. Apalagi jika mengingat nilai properti yang pasti akan naik di kemudian hari. Melihat perekonomian yang kembali bangkit dan program vaksinasi yang sudah direncanakan pemerintah, maka titik terang yang sudah dinantikan sejak tahun lalu sudah semakin dekat.